="Rekomendasi judi online Terbaik!"

Jumat, 04 November 2016

Hasil Studi: Kebanyakan Orang Kaya Itu Miskin Empati

AGEN INFO CASINO - Di dunia ini banyak sekali kisah orang-orang kaya yang memiliki hati baik dan mau menjadi dermawan bagi mereka yang kekurangan. Kisah itu menunjukkan kaya raya tidak lantas membuat orang jadi sombong. Benarkah demikian? Baru-baru ini sebuah jurnal Psychology Science yang dipublikasikan di New York University (NYU) menunjukkan bahwa secara tidak sadar, orang yang kaya dan mengalami kemakmuran menjadi kurang memperhatikan sesamanya alias miskin empati.

Para peneliti yang terlibat dalam penulisan jurnal itu menjabarkan eksperimen untuk mengukur efek dari kelas sosial pada kehidupan seseorang. Menurut beberapa sekolah tinggi psikologi, manusia termotivasi untuk memperhatikan sesuatu yang memberikan nilai bagi dirinya.

Tim NYU lalu membuat sebuah kelompok yang terdiri dari 61 partisipan. Mereka kemudian diminta untuk berjalan menyusuri blok demi blok di kota Manhattan seraya mengenakan Google Glass. Sebelumnya mereka diminta untuk mengidentifikasi kelas sosial mereka terlebih dahulu.

Para pejalan kaki yang ada di situ kemudian diberikan penjelasan bahwa mereka sedang melakukan pengujian teknologi. Setelah proses berjalan menyusuri kota selesai, melalui Google Glass, para peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang mengidentifikasi dirinya sebagai kalangan kelas sosial atas sama sekali tidak memperhatikan orang-orang yang ada di jalanan. Berbanding terbalik dengan mereka yang menyatakan diri berada di kelas sosial yang lebih rendah.


Penelitian serupa dilakukan dengan menggunakan sistem eye tracking yang canggih. Kali ini, pelajar yang menjadi partisipannya. Mereka diminta untuk melihat serangkaian foto yang diambil melalui Google Street View di komputer. Dan lagi-lagi, peneliti menemukan bahwa siswa yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang kaya alias kelas sosial atas menghabiskan sedikit waktu untuk melihat manusia yang tampak di foto.

Eksperimen terpisah dilakukan lagi pada sekitar 400 partisipan. Mereka diminta untuk melihat berbagai gambar benda, yang rata-rata di dalamnya adalah wajah orang, buah-buahan, dan peralatan.

Satu gambar akan muncul sebentar di layar kemudian digantikan dengan gambar kedua yang mirip bahkan identik dengan gambar sebelumnya. Dua gambar itu akan terus berkedip bergantian sampai peserta meng-klik spasi untuk membuat gambar itu berhenti dan peserta bisa mengidentifikasi apakah ada perubahan atau tidak pada gambar tersebut.

Orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang tidak terlalu kaya secara signifikan lebih cepat ketimbang mereka yang dari kelas sosial yang lebih tinggi untuk melihat perubahan pada gambar wajah. Itu berarti, kata peneliti, perubahan wajah seseorang menjadi concern bagi mereka.

“Dari tiga pengujian tersebut, kami mendapati bahwa orang yang berada di kelas sosial rendah lebih memperhatikan orang lain ketimbang mereka yang berada di kelas sosial yang lebih tinggi,” ungkap Pia Dietze, pemimpin penelitian dari UNY.

Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan dalam Psychological Sciences, psikolog University of California, San Francisco menemukan fakta bahwa orang dari status sosial ekonomi yang lebih tinggi tidak mahir membaca emosi orang lain secara akurat dibandingkan dengan mereka yang kurang makmur.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com

.

Info AgenTerpercaya © 2015 Agen Terpercaya IDN