Asian Games 2018 Sudah Dapat Lampu Kuning, Indonesia Harus Tahu Diri
Jakarta - Meski Dewan Olimpiade Asia (OCA) tidak mendesak segera melakukan pembangunan venue, tapi Indonesia diminta tahu diri. Dengan waktu yang mepet dan lampu kuning OCA, Indonesia mau tak mau harus segera berbenah.
Ditunjuknya Indonesia, dalam hal ini Jakarta dan Palembang, sebagai kota perhelatan Asian Games 2018, meninggalkan banyak PR terutama soal pembangunan venue dan wisma atlet yang mana sampai saat ini belum ada kemajuan signifikan. Padahal semua arena dan fasilitas pendukung diharapkan bisa selesai pertengahan 2017, saat test event Asian Games.
Namun, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menjanjikan hal itu tak akan menjadi masalah. Sosok Erick Thohir baru di keorganisasian KOI cukup mempengaruhi kinerja INASGOC selama lima hari kemarin.
"Pak Erick ini orangnya gerak cepat. Mungkin karena dia baru dan memiliki langkah berbeda sehingga secara komunikasi juga lebih baik," ungkap Gatot.
Kendati demikian, Gatot meminta agar semua pihak bisa sadar diri. Meski OCA memberi keringanan bukan berarti kinerja yang dilakukan jadi santai. Apalagi sebelumnya OCA telah memberikan lampu kuning.
"Kami senang-senang saja dapat lampu kuning, daripada OCA cuek-cuek saja, seperti SEA Games waktu itu lebih baik kami dibawelin. Justru yang berbahaya kalau kami puas. You know our culture-lah," selorohnya.
Lebih lanjut, Gatot menilai hal yang paling krusial saat ini sebenarnya bukan rapat regionalnya tetapi Kordinasi Komite (CoorCom) pada pertengahan Januari mendatang. Pada pertemuan itu akan dibahas soal masterplan.
"Masterplan sudah selesai tinggal tambal-tambal saja," tutupnya.