Kecanduan Gadget Bahayakan Punggung Anak
IDN - PENGGUNAAN telepon, tablet, dan gadget lainnya memicu banyak keluhan sakit pada anak mulai dari usia balita. Hal ini menjadi perhatian para ahli, karena kunjungan pasien anak di klinik fisioterapi meningkat akibat penggunaan gadget yang obsesif.
Kasus Adeebh Kamble, anak empat tahun dari Mazgaon, contohnya. Anak yang kecanduan gadget tersebut mengeluhkan mata berair terus menerus dan sakit kepala. Ketika kunjungan ke spesialis mata dan obat tetes mata tidak bisa menyelesaikan masalah, kecurigaan dokter beralih pada kebiasaan anak dalam menghabiskan waktu.
Ibunya Prachi mengakui bahwa Adeebh telah diperkenalkan dengan dunia video online sejak usia delapan bulan. "Pada usia dua tahun, dia telah mahir menggunakan ponsel," kata sang ibu, yang kini memangkas penggunaan ponsel anaknya hanya 10-15 menit sehari.
Ada juga Vidhi Kataria, empat tahun, yang mengeluhkan sakit punggung dan leher yang parah dalam waktu empat bulan setelah orangtuanya membelikannya tablet. Dikatakan orangtuanya, hal ini karena sang anak tidak punya teman bermain selama liburan musim panas.
"Selain rasa sakit, kebiasaan bermain gadget sangat memengaruhi nilai-nilainya di sekolah," kata ibunya Kavita, seperti dikutip dari Timesofindia, Minggu (20/12/2015). Ia menambahkan bahwa Vidhi memainkan gadget-nya lebih dari enam jam sehari.
Sadiya Vanjara, yang mengepalai departemen fisioterapi dan manajemen nyeri di Rumah Sakit Noor, mengatakan telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus nyeri leher, bahu, dan pembengkakan otot akibat penggunaan gadget di kalangan anak-anak.
"Anak-anak duduk dalam posisi membungkuk selama berjam-jam. Ini sebabkan ketidaknyamanan di tulang belakang mereka, bahkan memengaruhi postur tubuh mereka. Aktivitas di atas layar sentuh juga tidak melatih ketangkasan yang diperlukan otot jari atau lengan," kata Vanjara.Among.
Kebiasaan beraktivitas di dalam ruangan juga menghalangi mereka mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk kebutuhan tubuh mereka. Yang lebih mengkhawatirkan juga adalah efek samping seperti spondylitis, kata ahli bedah tulang belakang Dr Samir Dalvi.
"Kecanduan bermain gadget membuat anak tidak fokus makan, kontak mata yang terbatas, kemampuan berbicara yang terbatas, dan kesulitan berbaur dengan orang lain di lingkungannya. Ini karena gadget hanya menyediakan interaksi satu arah," kata Dr Dalwai.