Supir Avanza yang tertabrak kereta , tidak tau mobilnya akan di tabrak
Jakarta - Korban kecelakaan yang melibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) dan mobil Toyota Avanza di perlintasan Tanah Kusir sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan. Pengakuan kerabat korban, sopir mobil tidak diberi tahu ada kereta yang lewat tepat sebelum kejadian.
"Kalau tadi saya mengobrol sama Pak Viktor (sopir Avanza yang jadi korban), dia tidak dikasih tahu kalau akan ada kereta yang lewat. Tadi juga saya mau lewat harus ngecek sendiri kanan-kiri, tidak ada Pak Ogah yang meniupkan peluit," kata kerabat korban Rudy di RS Suyoto, Jl Rc Veteran Raya, Jakatta Selatan, Jumat (25/12/2015).
Seperti diketahui, Pak Ogah adalah sebutan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan kemauan sendiri. Seringkali mereka menerima uang dari pengguna jalan. Pak Ogah sering juga ada di pintu perlintasan kereta api tak berpalang.
Rudy mengatakan di dalam mobil tersebut terdapat dua orang suami isteri beserta dua orang anaknya dan isterinya sementara dirinya mengikuti dengan motor dari belakang. Saat kejadian, rombongan itu hendak ke TPU Tanah Kusir, tetapi saat melewati perlintasan kereta Rudy mengaku tidak ada Pak Ogah yang memberi tahu.
"Pak Ogah itu maunya minta duitnya saja, tidak ada yang memberikan kode. Biasanya kan kalau Pak Ogah sudah tahu jadwal kereta, itu bukan Pak Ogah yang biasanya, Pak Ogah baru, kalau yang lama kan dia sudah siap-siap memberitahu sebelum kereta datang," ujar Rudy warga Pesanggrahan.
"Sebelum mobil itu tertabrak tadi saya sempat tanya Pak Viktor kalau mobilnya tidak bisa jalan saat ditengah, katanya kayak ada yang menghalangi entah mobil atau sesuatu," imbuh Rudy.
Kondisi korban saat ini ada dua orang yaitu sopir mobil, Viktor Adi Sulistyo, mengalami patah tulang panggul dan ekor. Linda Maramis adik ipar Viktor mengalami patah tulang panggul. Keduanya akan segera dipindahkan ke RS St Carolus, Salemba, Jakarta Pusat untuk dioperasi lantaran memiliki kerabat di sana.
Kedua anak Viktor mengalami luka ringan cukup dirawat inap beberapa hari, sedangkan isteri korban sudah bisa berjalan kaki karena menderita luka ringan.
Sementara itu, petugas KCJ yang ditemui di RS mengatakan bedasarkan warga sekitar, Pak Ogah setempat telah memberi tahu informasi akan adanya kereta api. Namun, sopir Avanza tetap melanjukan mobilnya hingga akhirnya terjadi kecelakaan.
"Kalau tadi saya tanya warga sekitar yang ada di sana mereka sudah berteriak-teriak, tapi mobil tetap melaju hingga akhirnya mobil ditabrak kereta," ujar salah seorang petugas KCJ di lokasi.
Menurut petugas ini, perlintasan tersebut adalah perlintasan liar atau perlintasan sebidang karena bukan perlintasan resmi dari PT KCJ. Awalnya perlintasan tersebut adalah jalan petak yang kemudian dilebarkan oleh warga.
"Jadi yang ada palang pintunya adalah perlintasan kereta yang resmi, perlintasan itu perlintasan liar jadi bukan tanggung jawab kami makanya di situ tidak ada palang pintu dan rambu-rambu lain. Tapi memang pihak KCJ punya rencana untuk menutup perlintasan liar," ujarnya.