Gerhana 1983, Polri Gelar Operasi Preman dan Penjahat
IDN
Purwadi pura-pura tertidur di becak saat menyadari ada beberapa polisi mendekatinya. Kopral (Pol.) Sulistyo yang hendak membangunkan malah disambut tendangan keras oleh Purwadi.
Lelaki yang di dunia hitam terkenal dengan julukan Doglong itu berusaha meloloskan diri dari sergapan polisi. Tapi ia tak bisa kabur terlalu jauh karena peluru dari pistol Kopral Haryanto dan Sersan Dukhi menyudahi perlawanannya.
Doglong yang baru saja kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Bleder, Kendal, Jawa Tengah ini meregang nyawa pada 10 Juni 1983 di Kampung Barutikung, Semarang. Doglong memilih waktu yang salah buat lari dari penjara, sebab saat itu polisi sedang siaga tinggi menjelang gerhana matahari total 11 Juni 1983.
Polri saat itu tengah menggelar Operasi Gerhana. Operasi pengamanan khusus buat memberantas penjahat dan preman demi menjaga citra baik Indonesia di mata para turis gerhana. Pemerintah saat itu menargetkan ada 150 ribu wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.
Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggelar Operasi Gerhana mulai 1 Juni hingga 14 Juni 1983. Kepala Polisi Jawa Tengah Mayjen (Pol.) JFR Montolalu mengerahkan 3.300 personelnya demi menjaga keamanan saat gerhana yang menurutnya akan jadi perhatian nasional dan internasional.
Ia juga memerintahkan anak buahnya bertindak tegas terhadap penjahat selama operasi tersebut. "Yang paling keras melakukan penembakan kepada mereka yang membandel," kata Montolalu.
Mayjen Montolalu menjamin tak bakal salah sasaran. "Sebab anggota kami telah mengetahui mana penjahat dana mana yang bukan," ujarnya.
Tapi pengamanan ketat itu rupanya bobol juga. Korbannya, peneliti gerhana asal Prancis Christian Nitschelm (28) yang kehilangan dua kamera, beberapa lensa kamera, serta filter khusus astronomi.
Barang-barang itu dicuri ketika Nitschelm dan kedua rekannya tengah beristirahat di Lembaga Indonesia Prancis di Jalan Sagan, Yogyakarta. Pencuri beraksi ketika mereka tertidur karena lelah habis perjalanan dengan kereta dari Jakarta.
Pelakunya, BG, warga Klaten ditangkap Kamis, 9 Juni 1983, di Desa Pacing, Gunungkidul. Beruntung bagi Nistchelm, barang-barang yang sempat dijual BG itu semuanya bisa kembali.
