="Rekomendasi judi online Terbaik!"

Jumat, 27 Mei 2016

Aiptu Mustamin, Polisi Yang Sore Jadi Tukang Tambal Ban















INFO AGEN CASINO - Kisah Bripka Seladi, polisi asal Malang yang nyambi sebagai pemulung beberapa hari lalu memang menyentuh banyak orang. Meskipun sudah punya pekerjaan di institusi bergengsi Indonesia, Seladi tetap menjalani kehidupannya dengan ikhlas sebagai pemulung. Dan kini di Makassar, ada juga polisi yang bernasib seperti pak Seladi bernama Aiptu Mustamin.

Punya jabatan sebagai Ajun Inspektur Satu, pria berusia 57 tahun itu punya pekerjaan sampingan yang jauh berbeda dari profesinya di siang hari. Yap, jika pukul 16.00 WITA tiba usai bekerja sebagai abdi negara, pak Mustamin langsung membuka lapaknya di kawasan monumen Mandala, Makassar, Sulawesi Selatan. Memang apa yang dikerjakan? Menjadi seorang tukang tambal ban.


Bersama sang istri, Nursin Warlela, Mustamin yang sudah melepas seragam kepolisian dan cuma memakai baju santai itu dengan sigap melayani para pengguna jalan yang sepeda motornya bermasalah. Seperti tambal ban yang dibanderol Rp 15 ribu, tambah angin Rp 1.000/ban, memperbaiki rantai motor hingga menikmati seduhan kopi atau minuman ringan lain dari sang istri di gerobak sederhana itu. Tak main-main, sudah 20 tahun Mustamin menekuni pekerjaan sebagai tukang tambal ban.

Kendati mendapat cibiran dari banyak orang, Mustamin tetap ikhlas jadi tukang tambal ban demi mendapat penghasilan tambahan untuk keluarga. Bukan hanya sekedar bekerja, rupanya Mustamin memang hobi jadi penambal ban. Kendati dua dari empat anaknya sudah jadi polisi atau ada permintaan dari anak-anak untuk berhenti, pria yang bertugas di satuan Sabhara Polsek Ujung Pandang ini tetap ngotot jadi penambal ban di pinggir jalan, seperti dilansir Merdeka.

"Anak-anak sempat minta saya berhenti jadi tukang tambal ban. Bukan karena malu melihat orangtuanya bekerja di pinggir jalan, tapi mengkhawatirkan saya yang sudah tua. Makanya saya diminta bekerja tidak sampai malam hari. Buktinya kalau ada di antara mereka yang sedang tidak tugas atau lagi ada di Makassar, mereka ikut bantu benerin ban. Saya kerja jadi tukang tambal ban kalau lepas tugas dan benar-benar tak ada tugas dari kantor atau perintah dari komandan. Waktu jadi tukang tambal ban sayapun nggak mau cerita atau ngaku-ngaku sebagai polisi," cerita kakek tiga cucu ini.

Menjalani hidup dengan ikhlas dan tidak semena-mena meski jadi polisi, adalah hal yang selalu diyakini Mustamin. Bukannya minta fasilitas negara, Mustamin setiap harinya berangkat kerja dengan mobil bekas merk Toyota Avanza yang dia beli dengan cara dicicil. "Rasanya sudah benar-benar hobi jadi tukang tambal ban. Ini untuk isi waktu, apalgi sudah dekat-dekat masa pensiun. Saya selalu ingat pesang orangtua yakni jujur, sabar dan menjalankan perintah Allah SWT. Ketiga hal ini saya jadikan pedoman yang juga diajarkan ke anak-anak. Jangan ambil hak orang lain karena disogok itu berarti ada hak orang lain yang kita ambil," tutup Mustamin senang.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com

.

Info AgenTerpercaya © 2015 Agen Terpercaya IDN