Kebanyakan Stalking Facebook Mantan Bisa Bikin Depresi, Nah Loh!
AGEN INFO CASINO - Move on dong! Sudah mau tahun baru nih!Sepertinya ungkapan itu layak ditujukan pada mereka yang masih sering stalking akun Facebook mantan pacar. Ungkapan itu bukan sekedar ledekan loh karena jika kebiasaan itu tidak dihentikan bisa menyebabkan stres dan depresi.
Resiko terkena depresi karena enggan move on terungkap berdasarkan hasil penelitian University of Copenhagen. Menurut studi mereka, mengintai akun Facebook mantan atau seseorang yang tidak kita kenal dengan baik bisa membuat sedih, terutama saat momen spesial seperti perayaan Natal atau Tahun Baru.
Pada perayaan hari raya atau pesta, postingan tentang keriuhan, keceriaan dan kebersamaan bersama keluarga ataupun teman mengesankan kehidupan orang lain yang lebih sempurna ketimbang diri sendiri. Kita seringkali merasa minder dengan keadaan orang lain yang mungkin lebih baik.
Pada momen seperti itu, rerata orang hanya akan memamerkan kehidupan yang bahagia dan positif di media sosial. Banyaknya postingan yang menyiratkan kebahagiaan dan kesenangan akan membuat yang melihatnya membandingkan seperti apa kehidupan sosial yang sempurna.
Penelitian itu melibatkan lebih dari 1.300 partisipan dengan melacak aktivitas online mereka. Dari hasil analisa, penggunaan media sosial setiap hari bisa memengaruhi kesehatan emosional dan tingkat kepuasan dalam hidup.
Gambaran kehidupan yang ideal jadi terbentuk di alam bawah sadar yakni selalu bersenang-senang, bahagia dan penuh keceriaan. Padahal kehidupan tidak selalu sesempurna seperti yang tergambar dalam postingan foto, status atau video.
Studi tersebut juga menyatakan, postingan di Facebook berpotensi membuat orang lain iri karena menganggap kehidupan mereka jauh lebih baik dari dirinya sekarang. Terlebih lagi jika konsumsi Facebook tak terkontrol. Misalnya dalam sehari seseorang bisa menggunakan Facebook puluhan kali dan dalam waktu yang lama.
Ya, studi ini menyarankan kamu untuk tidak terlalu sering stalking Facebook orang lain saat Natal atau Tahun Baru. Lebih baik gunakan waktu libur panjang untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan ‘kehidupan nyata’ yang ada di depan mata. Move on yuk!