Puluhan Ton Love Locks di Paris Akan Dijual untuk Bantu Pengungsi
Bruno Julliard, salah satu Deputi Walikota Paris mengatakan sejak 2005 pemerintah kota mulai mengurangi jumlah Love Locks yang terpasang di jembatan. Alasannya bobot ribuan gembok yang terpasang dapat mengganggu struktur jembatan dan berbahaya bagi masyarakat yang melewatinya. Namun tahun ini kebijakan mengurangi jumlah Love Locks sedikit diubah.
Ketimbang membuang Love Locks, alih-alih pemerintah menjual Love Locks sebagai cinderamata. Hasilnya akan digunakan untuk biaya kebutuhan para pengungsi dari Suriah dan negara-negara terdampak konflik yang datang ke Perancis.
Lisa Anselmo, salah satu koordinator No Love Locks, kelompok masyarakat yang menolak ritual Love Locks karena dinilai merusak lingkungan dan tata kota mendukung ide ini. Menurutnya gagasan tersebut menunjukkan sikap bijak pemerintah kota dalam melindungi warganya. “Saya sangat suka ide ini. Buat saya, ide seperti ini lebih mencerminkan rasa cinta yang sesungguhnya,” kata Lisa.
Jumlah Love Locks yang menggantung di sisi jembatan Pont des Art memang sudah diluar batas. Tahun lalu pemerintah kota bahkan harus mengurangi 65 ton gembok dari sana ditambah 20 ton gembok yang menggantung di jembatan Pont de l’Archevêché. Sementara itu tahun ini pemerintah akan mengurangi sekitar 10 ton gembok yang tergantung. Julliard memperkirakan jumlah penjualan gembok bisa mencapai 100.000 euro atau sekitar Rp1,4 miliar.
