Yahoo Kembali Diretas, Satu Miliar Berhasil Akun Dibobol
Aksi peretasan ini bahkan lebih buruk dibanding sebelumnya. Manajemen yakin aksi peretasan kali ini didalangi oleh tokoh yang sama seperti kasus serupa yang terjadi sebelumnya.
“Kami percaya ada campur tangan pihak ketiga yang terlibat dalam aksi ini, pelaku yang sama seperti yang melakukan aksi peretasan pada bulan Agustus 2013 dan berhasil membobol lebih dari satu miliar data akun pengguna,” tulis pihak perusahaan seperti dikutip dari The Independent.
Para peretas diketahui menggunakan ‘cookies palsu’ atau file data yang mampu memverifikasi perangkat atau pengguna sehingga seakan-akan diakses oleh sang pemilik akun. Pihak perusahaan belum mengidentifikasi kemungkinan adanya pencurian data terkait dengan informasi perbankan yang disimpan oleh pengguna. Namun pihak perusahaan memastikan pengguna yang pernah memasukkan informasi rekening bank atau kartu kredit dan tidak menyimpannya dalam sistem, maka hal itu tidak akan terkena imbas.
Yahoo kembali menghimbau pengguna yang diketahui berpotensi terkena dampak peretasan ini untuk mengubah kata sandi mereka. Yahoo juga meminta pengguna untuk tidak lagi menggunakan pertanyaan dan jawaban alternatif yang sejatinya dipakai untuk menjaga keamanan akun.
Steve Grobman, Chief Technical Officer Intel Security mengatakan insiden yang terjadi untuk kedua kalinya ini menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Yahoo. “Perusahaan sekelas Yahoo perlu bergantung bukan hanya pada teknologi, tetapi juga pada tim independen untuk menangkal aksi serupa di masa depan,” ungkap Grobman.
Akibat insiden ini, saham Yahoo diketahui anjok hingga 2,4 persen ke angka US$39,91. Selain menurunkan kepercayaan pengguna, insiden ini diprediksi akan kembali menurunkan valuasi Yahoo yang tengah melakukan proses negosiasi jual beli dengan Verizon.
