Gara-Gara Follow IG Gebetan Teman, Mahasiswi Bandung Babak Belur
Menurut data Kementrian Komunikasi dan Informasi, Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai pengguna Twitter terbesar di dunia. Dan terdapat sekitar 63 juta jiwa yang memiliki akses internet, 95% di antaranya menggunakannya untuk mengakses sosial media. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat melek atas penggunaan jejaring sosial.
Sayang, pengguna sosial media Indonesia masih belum terlalu bijak. Terbukti dari kasus yang sedang hangat baru-baru ini. Seorang gadis asal Bandung yang dikeroyok oleh teman-temannya sendiri hanya karena mem-follow akun instagram gebetan temannya. Tak cukup dikeroyok hingga babak belur saja, mahasiswi berinisial A ini juga dipalak oleh rekan-rekannya tersebut. Ironis sekali bukan?
Sejatinya sosial media memang diciptakan untuk berinteraksi dengan orang-orang baru atau teman-teman yang telah dikenal. Berteman dengan siapapun juga menjadi hak asasi siapapun, jika ada yang melarang seseorang berkenalan atau berteman dengan orang lain maka hal tersebut sudah termasuk sebagai pelanggaran hak asasi.
Kasus mahasiswi UNIKOM Bandung ini dapat menjadi tamparan bagi pengguna sosial untuk senantiasa bersikap bijak dan berkepala dingin ketika menggunakan situs jejaring sosial. Tentu saja kita tidak ingin ada masalah lain dengan teman hanya karena saling follow atau likes di Instagram bukan?
