Studi: Cabai Dapat Mengurangi Resiko Terkena Kanker
AGEN INFO CASINO - Saat musim penghujan seperti ini cabai adalah salah satu komoditas yang sulit dicari di pasaran. Tak heran bila akhir-akhir ini harganya melonjak naik. Bagi pecinta pedas, langkanya cabai pasti sedikit membuat kesal. Tak enak rasanya makan tanpa sensasi pedas cabai. Tahukah kamu, cabai bukan hanya penambah selera. Ia juga berfungsi mengurangi resiko terkena kanker.Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di Cina, angka kejadian kanker cenderung rendah pada partisipan yang doyan makan pedas. Studi lainnya juga kesimpulan pada hasil pengamatan terhadap tikus, di mana tikus yang diberi makan capsaicin (kandungan senyawa dalam cabai) bisa terhindar dari kanker prostat dan paru, hingga kanker usus.
Selain dua studi tadi, peneliti dari Ruhr-University, Bochum, Jerman menemukan kinerja capsaicin saat melawan kanker. Sebagai percobaan awal, mereka mencoba mengamati efek capsaicin terhadap sel-sel kanker payudara, tetapi bukan hanya jenis kanker payudara biasa.
Peneliti menargetkan sel-sel triple-negative breast cancer, jenis kanker payudara yang paling sulit disembuhkan, dengan kemoterapi sebagai satu-satunya pilihan pengobatan. Dalam ujicoba, peneliti menggunakan kultur jaringan SUM149PT yang merupakan model dari triple-negative breast cancer.
Dari penelitian lain yang sudah ada, peneliti juga mengetahui bahwa ada reseptor khusus di seputaran sel kanker yang disebut TRPV1. Reseptor ini bertugas mengendalikan senyawa mana saja yang bisa dijadikan bahan makanan untuk sel kanker.
Ternyata ketika peneliti menambahkan capsaicin pada kultur jaringan SUM149PT selama beberapa jam atau hari, senyawa ini dapat mengaktifkan TRPV1, dengan cara menempel pada membran sel yang berada di ujung.
Ketika keduanya diaktifkan, kinerja sel kanker saat tumbuh terlihat melambat. Ini karena keberadaan keduanya mengakibatkan sel-sel tumor itu menjadi semacam ‘kelebihan muatan’ lalu mulai menghancurkan dirinya sendiri.
Semakin banyak sel kanker yang mati, maka tumornya juga akan berhenti tumbuh. Dalam percobaan terhadap model sel kanker payudara, terjadi penurunan proliferasi sel setelah capsaicin diaktifkan.
Saat ditambah kemoterapi, lebih banyak sel-sel kanker yang berguguran. Kalaupun ada yang bertahan, sel kanker yang tertinggal itu tidak akan bergerak segesit sebelumnya. Ini berarti kemampuan metastasis atau menyebar mereka di dalam tubuh menjadi berkurang.
Weber menambahkan, akan tetapi capsaicin tidak akan efektif melawan kanker jika dimakan langsung, seperti orang biasa makan makanan pedas. Senyawa ini baru efektif digunakan jika diformulasikan dalam bentuk tablet dan dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang juga menargetkan sel kanker.