="Rekomendasi judi online Terbaik!"

Rabu, 01 Februari 2017

Kebijakan Diskriminatif Trump: Saat Para Big Boss Mulai Angkat Bicara

AGEN INFO CASINO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump benar-benar melaksanakan janjinya untuk membatasi jumlah imigran yang masuk ke AS. Pekan ini Trump kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial yang dinilai sangat diskriminatif. Ia melarang pendatang dari 7 negara; Iran, Irak, Suriah, Yaman, Somalia, Sudan, dan Libya untuk masuk ke wilayah AS selama 90 hari ke depan dengan alasan apapun.

Buntut dari keputusan Trump ini cukup serius. Oleh warga Amerika Serikat sendiri, Presiden Trump dihujat habis-habisan. Mereka langsung turun ke jalan menuntut agar kebijakan itu segera dicabut. Mereka mengklaim kebijakan itu tidak sesuai dengan konstitusi Amerika Serikat yang diklaim selalu terbuka pada pendatang, baik para imigran pengungsi maupun mereka yang kebetulan memiliki kepentingan bisnis dan kegiatan lainnya di AS.

Iran bahkan lebih reaksioner. Negara timur tengah yang memang tak memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat itu melakukan aksi balasan dengan melarang warga AS untuk datang ke Iran dengan alasan apapun.

Beragam protes dan aksi boikot mulai menyebar di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Hal ini memunculkan efek lain khususnya pada bidang ekonomi dan perdagangan. Tak heran bila para Big Boss alias pimpinan eksekutif perusahaan-perusahaan besar mulai angkat bicara.

Mark Zuckerburg

CEO dan pendiri Facebook ini mencurahkan pendapatnya pada akun resmi miliknya. Kata Zuckerburg, Trump boleh saja melakukan kebijakan ini atas dasar keinginan melindungi warga AS dari ancaman terorisme namun Trump juga harus menyadari implikasi keputusannya bagi jutaan warga AS yang adalah imigran seperti halnya Zuckerburg dan sang istri, Priscilla.

Zuckerbug lahir dari keluarga imigran dengan darah Jerman, Austria, dan Polandia. Sementara sang istri lahir dari keluarga imigran Cina dan Vietnam. Mereka tak akan pernah ada di AS jika negara itu tak membiarkan leluhur mereka datang dan tinggal di AS. Zuckerburg meminta Trump memberikan tempat bagi para imigran yang membutuhkan tempat perlindungan khususnya para pengungsi.

    “Kita harus tetap terbuka bagi para pengungsi dan siapapun yang membutuhkan bantuan. Sebab untuk itulah kita semua ada. Jika dulu Amerika menolak para imigran, aku dan Priscilla tak akan pernah ada di sini.”

Tim Cook

CEO Apple, salah satu perusahaan teknologi digital AS juga berpendapat yang sama. Pasca Donald Trump mengeluarkan keputusan soal imigran, Tim Cook mengirimkan email pada seluruh karyawannya yang menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mendukung kebijakan ini.

Dia juga menegaskan bahwa Apple tetap terbuka untuk semua pendatang dan imigran tak peduli dari mana asal mereka dan bahasa apa yang mereka pakai.

    “Ini bukanlah kebijakan negara yang kami dukung.”

Sundar Pichai

CEO Google ini sedari awal sudah menunjukkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan Donald Trump. Pichai langsung memanggil semua karyawannya yang kemungkinan bakal terkena imbas dari kebijakan itu.

Sekitar 187 karyawan Google dari seluruh dunia diminta untuk segera kembali ke Amerika Serikat secepat mungkin. Pichai mengatakan akan membicarakan masalah ini kepada para pejabat negara di Washington.

    “Kebijakan seperti ini hanya akan menutup orang-orang dengan bakat besar masuk ke Amerika dan membangun negara ini.”

Elon Musk

CEO Tesla dan pendiri SpaceX itu menentang kebijakan Trump. Padahal Musk adalah salah satu dari penasihat ekonomi di kabinet Trump. Di akun resmi twitternya, Musk mengatakan akan segera berbicara dengan Trump mengenai pengaruh kebijakan ini bagi warga AS, khususnya mereka yang tidak layak diperlakukan demikian.


    “Melarang warga dari negara-negara muslim untuk masuk ke Amerika Serikat bukanlah cara terbaik untuk mengatasi permasalahan (keamanan) di dalam negeri.”

Howard Schultz

CEO Starbucks menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan merekrut sebanyak mungkin pengungsi sebagai pegawai meskipun ada kebijakan kontroversi dari Donald Trump.

Schultz pun membuat daftar beberapa tindakan yang akan dilakukan Starbucks untuk memperkuat kembali keyakinan terhadap seluruh mitra Starbucks di seluruh dunia. Salah satu rencana yang akan dilakukan Schultz adalah proposal perekrutan pengungsi.

    “Kita hidup dalam masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami ada di bisnis ini untuk menginspirasi dan mendukung semangat insani, satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan dalam satu waktu. Ini tidak akan berubah, saya jamin itu.”
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com

.

Info AgenTerpercaya © 2015 Agen Terpercaya IDN