5 Kisah haru bukti bakti murid kepada gurunya, salut
AGEN JUDI ONLINE - Banyak yang bilang, masa-masa di sekolah selalu menjadi hal yang paling dirindukan. Tak heran jika setiap lebaran selalu menjadi momen yang paling ditunggu demi bisa bertemu keluarga dan teman sekolah. Momen lebaran ini kerap dijadikan ajang reuni teman sekolah untuk mengenang masa-masa di sekolah bersama guru.Namun rupanya, kiprah guru sebagai pendidik ternyata selalu membekas di benak para murid. Tak jarang kalau hubungan sosial antara guru dan murid ini juga berlanjut ke hal-hal di luar konteks belajar mengajar.
Bahkan masih banyak orang-orang yang bersilaturahmi mengunjungi guru sekolah mereka. Dan ternyata ada juga murid-murid yang berinisiatif lebih ketika ada guru mereka yang tertimpa musibah.
Berikut 5 kisah mengharukan yang jadi bukti bakti murid kepada gurunya seperti rangkum dari laman Kita Bisa, Jumat (6/4).
1. Bantu guru yang idap penyakit langka.
Edi Suyadi yang merupakan guru biologi di SMAN 1 Cimalaka, menderita penyakit langka yakni Guiilam Barre Syndrome. Penyakit langka ini menyebabkan kelumpuhan otot-otot motorik dan syaraf. Sistem imun yang seharusnya melindungi justru menyerang saraf perifer yang bertugas menjaga keseimbangan tubuh.
Salma Nadhila, murid dari istri Edi Suyadi yang juga berprofesi sebagai guru lantas tergerak untuk menggalang dana di situs kitabisa guna kesembuhan penyakit yang diderita Edi. Dari target Rp 300 juta, kini baru terkumpul sebanyak Rp 34,7 juta dari 279 donatur.
2. Bantu guru yang divonis sakit kanker.
Hati Nadia Mustika tersentuh begitu mendengar gurunya semasa SMP divonis penyakit kanker. Nadia pun menggalang dana di situs kitabisa untuk membantu biaya pengobatan guru tersayangnya.
Biaya pengobatan guru bernama Rosmei Pardosi itu ditargetkan mengumpulkan dana Rp 10 juta. Kini sudah terkumpul dana sekitar Rp 8,3 juta dari 79 donatur.
3. Bantu guru biologi yang idap penyakit komplikasi.
Pak Yahman merupakah salah satu pengajar terbaik mata pelajaran Biologi di SMA Harapan Medan. Kondisi Pak Yahman yang mengalami komplikasi ternyata menggugah hati para alumni untuk menggalang dana di situs kitabisa.
Guru yang dikenal karena sifat ramah dan sabar kerika mengajar ini ditargetkan untuk mendpaat donasi sebanyak Rp 100 juta. Kini hasil donasi sudah terkumpul sebanyak Rp 105 juta yang datang dari 435 donatur.
4. Bantu guru seni yang alami retina mata sobek.
Perjuangan Fadhli sebagai guru seni budaya yang juga seorang kepala rumah tangga harus mengalami cobaan. Retina mata kirinya robek dan sempat mengalami buta total. Pembuluh darah di sekitar telinganya juga pecah pasca operasi kedua sehingga dapat merusak kemampuan pendengarannya.
Melihat keadaan itu, salah satu murid Fadhli tergerak hati untuk menggalang dana di kitabisa demi kesembuhan Pak Fadhli. Donasi yang terkumpul pun melebihi target. Dari target dana sebesar 30 juta, terkumpul dana sebesar 65 juta dari 438 donatur.
5. Bantu guru yang alami stroke.
Alumni SMA Pangudi Luhur berinisiatif menggalang dana di kitabisa setelah melihat kondisi gurunya semasa sekolah yang terkena serangan stroke. Pak Meri, begitu ia akrab disapa, terlalu sibuk mendampingi istrinya yang tengah kemoterapi sampai lupa memperhatikan kondisinya sendiri.
Dari target yang mencapai Rp 150 juta, kini sudah terkumpul dana senilai Rp 50,9 juta dari 154 donatur. Sayangnya, nyawa Pak Meri tak tertolong. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada 2 Maret 2018 di Rumah Sakit Puri Cinere.