="Rekomendasi judi online Terbaik!"

Senin, 11 November 2019

Di tempat wisata ini, pengunjung bisa mengenal pohon dengan Kepo

AGEN JUDI ONLINE - Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini merambah hampir di semua sektor kehidupan manusia, termasuk di bidang lingkungan hidup. Fakta inilah yang disaksikan Brilio.net di Geosite Hutan Granit Bukit Peramun, Pulau Belitung dalam acara kunjungan desa binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Sabtu (9/19).

Wilayah kawasan hutan yang menjadi habitat Mentilin (Tarsius Bancanus Saltator) atau yang oleh masyarakat sekitar disebut Pelilian ini merupakan salah satu destinasi wisata hijau nan unik. Wilayah ini sekaligus menjadi desa wisata berbasis digital. Desa ini juga menerapkan virtual guide dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris).

"Satu hal lain yang menjadi keunggulan Bukit Peramun yaitu mengaplikasikan teknologi virtual guide untuk lebih memanjakan pengunjungnya dalam berwisata,” urai Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati. 

Buat Sobat Brilio yang berkunjung ke sini jangan heran ya jika di hampir semua pohon yang tumbuh di kawasan ini diberi kode pindai (barcode) atau tanda beberapa titik putih.

Penandaan itu bukan untuk gaya-gayaan biar dibilang kekinian. Apalagi sampai berpikir barcode itu untuk menunjukan harga pohon ya. Fungsi barcode berisi informasi mengenai jenis pohon tersebut hanya dalam bentuk teks.

Jadi ketika pengunjung ingin tahu mengenai nama tumbuhan tersebut tinggal pindai saja barcode yang ada menggunakan aplikasi pembaca kode pindai di smartphone. Nanti akan muncul keterangan pohon tersebut baik nama lokal maupun latin. Selain itu ada juga informasi mengenai ukuran, karakter, hingga manfaatnya.

Nah di bagian akhir informasi selalu disisipkan imbauan agar pengunjung selalu menjaga kebersihan. "Tinggalkan Kenangan Anda di SiniJ JanganTinggalkan Sampah di Sini," begitu pesan yang tertulis.

Selain kode pindai, ada tanda yang menggunakan susunan titik putih berlatar hitam. Fungsi titik putih ini juga sama dengan kode pindai. Isinya mengenai informasi jenis pohon. Bedanya, informasi yang ditampilkan bukan dalam bentuk teks semata, melainkan audio visual. Informasi tersebut bisa dilihat melalui aplikasi Kenali Pohon (Kepo).

"Jadi pengunjung tinggal mendekatkan saja smartphone mereka dengan kamera. Nanti akan muncul keterangan pohon. Ada gambar dan videonya," ujar Ketua Komunitas Arsel sekaligus penanggung jawab Desa Binaan Bukit Peramun Adie Darmawan atau yang kerap disapa Adong.

Hanya saja aplikasi Kepo belum diluncurkan baik melalui Android maupun iOS. Untuk saat ini aplikasi tersebut hanya bisa digunakan para pemandu wisata Bukit Peramun. Tujuannya agar mempermudah mereka memberikan penjelasan kepada pengunjung. Rencananya aplikasi ini baru akan diluncurkan awal tahun depan.

Yang jelas aplikasi ini akan membantu pengunjung mendapatkan informasi mengenai berbagai jenis dan manfaat pohon yang ada di Bukit Peramun, hanya dengan dengan memanfaatkan smartphone.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com

.

Info AgenTerpercaya © 2015 Agen Terpercaya IDN