6 Beda hubungan sehat vs toxic, gejalanya sering tak terlihat
AGEN JUDI ONLINE - Terkadang, kita terlalu terlena dengan cinta dan akhirnya merelakan apapun demi pujaan hati. Mau keluar uang dan tenaga sebesar apapun pasti tak akan terasa. Pepatah 'cinta membutakan hati' jadi kiasan tepat. Terjebak, kamu tak akan bisa melakukan apa-apa dalam kondisi seperti ini.Pernah nggak sih bertanya-tanya apakah hubunganmu dengan si dia sehat dan nggak toxic? Hati-hati, hubungan langgeng dan jarang ada pertengkaran bisa juga masuk dalam kategori toxic loh.
Perubahan hubungan sehat menjadi toxic seringkali dimulai dari hal remeh. Misalnya seperti tidak lagi mengucapkan 'selamat pagi sayang' saat bangun tidur. Pasangan yang mulai acuh dengan keseharianmu juga perlu diwaspadai. Banyak sekali tanda-tanda kecil yang membedakan antara hubungan sehat dan yang hanya tampak sehat.
Hati-hati terjebak. Kamu harus bisa menyelamatkan hubunganmu sebelum jadi toxic seutuhnya. Nah, seperti apa sih perbedaan antara hubungan sehat vs hubungan tampak sehat? Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (23/12) yuk kita simak bersama-sama.
1. Tulus memberi vs mengharapkan imbalan.
Hubungan yang sehat tak mengharap imbalan. Sifat tulus memberi adalah inti dari hubungan yang baik. Setiap kebaikan dan tindakan yang ada harus tanpa pamrih sepenuhnya. Jika kamu atau si dia tidak ikhlas dan terus-terusan mengharapkan imbalan, hubunganmu dalam masalah besar dan akan menjadi toxic.
2. Menerima vs mengubah pasangan.
Tak ada manusia yang sempurna di muka bumi. Menerima kekurangan pasangan jadi syarat wajib menjaga hubungan sehat. Kamu dan si dia akan berupaya mengubah kelemahan masing-masing menjadi kekuatan bersama-sama. Pada hubungan yang hanya terlihat sehat, kamu dan si dia akan berusaha mengubah kelemahan agar bisa ideal sesuai keinginan masing-masing. Jika sikap seperti ini terus dipupuk, pada ujungnya malah tidak sehat.
3. Memutuskan bersama vs memutuskan sepihak.
Hubungan yang baik selalu berkompromi dengan keinginan masing-masing. Oleh karena itu, setiap keputusan penting harus dibahas bersama. Jangan sampai kamu atau si dia sering memutuskan secara sepihak. Jika terlalu dominan, hubunganmu akan terasa panas dan salah satu pihak pasti tak akan puas. Oleh karena itu, sering memutuskan secara sepihak jadi tanda hubungan toxic.
Sama kayak pacar yang maunya dominan dan suka ngatur, kini banyak provider yang memutuskan sendiri kebutuhan internetan untukmu. Belum lagi yang suka ngatur dengan syarat dan ketentuan nyebelin seperti kuota tengah malam atau kuota aplikasi tertentu yang tak terpakai dan terbuang percuma.
4. Kepercayaan vs kecurigaan.
Hubungan yang sehat membutuhkan kepercayaan kuat. Kepercayaan bisa dibangun dari hal-hal kecil seperti datang tepat waktu, menenuhi janji, dan lain-lain. Di lain sisi, hubungan yang tampak sehat akan penuh kecurigaan. Permasalahan seperti adanya orang ketiga akan membuat hubungan jadi toxic dalam waktu singkat.
5. Memperbaiki vs membalas dendam.
Manusia adalah tempatnya salah. Fakta ini harus kita terima dengan lapang dada saat berada di dalam sebuah hubungan. Si dia pasti akan melakukan kesalahan yang bikin kamu sebal. Sebaliknya, pasti juga ada kelakuanmu yang bikin si dia bete seharian. Memperbaiki kesalahan dan move on jadi ciri hubungan yang sehat. Sebaliknya, jika yang ada hanya perasaan ingin membalas dendam semuanya bisa berantakan dengan mudah. Hubungan selanggeng apapun bisa runtuh akibat perasaan ini.
6. Menjaga rahasia vs mengumbar rahasia.
Rahasia pasangan adalah rahasiamu juga. Dalam hubungan yang sehat, semuanya harus saling menjaga rahasia satu sama lain. Rahasia yang terumbar bisa jadi duri dalam hubunganmu dengan si dia. Jika sudah seperti ini, hubunganmu bisa toxic dan berujung di perpisahan yang penuh dendam.