Jadi Dewan Pengarah IKN, Zayed Al Nahyan Pernah Terlibat Korupsi Razak
AGEN TERPERCAYA IDN - Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memilih Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru Indonesia. Permintaan Jokowi disampaikan saat pertemuan bilateral di Abu Dhabi beberapa hari lalu.
Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, nantinya Zayed Al Nahyan akan memberikan nasihat-nasihat terkait pembangunan ibu kota baru.
Tiba-tiba menjadi dewan pengarah Ibu Kota Negara (IKN), siapakah sosok Mohammed bin Zayed Al Nahyan? IDN Times mencoba menghimpunnya dari berbagai sumber.
1. Zayed Al Nahyan diangkat sebagai putra mahkota pada November 2004
Zayed Al Nahyan lahir pada 11 Maret 1961. Dia merupakan putra ketiga dari Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi dari istri ketiganya, Sheikha Fatima binti Mubarak Al Ketbi.
Pasca kematian ayahnya, Zayed Al Nahyan diangkat menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004. Ia juga dilantik sebagai deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA pada Januari 2005. Sebulan kemudian, ia dipromosikan sebagai jenderal.
2. Sejak 2004 Zayed Al Nahyan diangkat sebagai ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi
Sejak Desember 2004 ia juga diangkat menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi. Selain itu, Zayed Al Nahyan juga menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA yang juga kakaknya, Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Dia merupakan kepala dewan pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED) dan dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi. Zayed Al Nahyan juga ditunjuk sebagai kepala Perusahaan Pengembangan Mubadala sejak pembentukannya pada 2002.
3. Zayed Al Nahyan diduga terlibat kasus korupsi mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak
Di balik kesuksesannya di Abu Dhabi, Zayed Al Nahyan diduga pernah memiliki skandal kasus korupsi bersama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) mengkonfirmasi bahwa pemimpin de-facto UEA dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed ini terlibat dalam penipuan keuangan bernilai miliaran dolar yang diduga melibatkan mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
MACC merilis rekaman audio yang mengungkapkan bahwa putra mahkota UEA ini memalsukan bukti untuk menutupi skandal korupsi terkait Razak. Penggelapan keuangan itu mencapai $4,5 miliar yang terkait lukisan Van Gogh, kapal pesiar mewah, bank-bank di AS, Singapura dan Swiss, Pangeran Emirat dan Leonardo DiCaprio.