Akui 2 Warga Sipil Tewas Tertembak di Papua, Kapolda: Kami Sulit Membedakan
AGEN TERPERCAYA IDN - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui dua warga sipil tewas tertembak. Kedua korban sempat diumumkan TPNPB atau KKSB.
Kapolda mengatakan, penembakan dua warga sipil itu tidak lepas dari tindakan kelompok separatis Papua yang kerap kali melakukan penyerangan di sejumlah titik.
"Ada sejumlah orang yang berkelompok. Kemudian juga bersenjata. Senantiasa juga terus melakukan kekerasan-kekerasan masif kepada kami aparat, baik TNI maupun Polri," kata dia.
Paulus mengatakan, aparat gabungan TNI-Polri kesulitan membedakan antara KKSB dengan warga sipil yang hanya melintas di daerah rawan tersebut.
"Situasinya begitu terbuka sehingga terkadang kami sulit juga untuk bisa membedakan mana kelompok-kelompok yang berseberangan dengan kita. Kelompok yang senantiasa menganggu masyarakat biasa," katanya.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab juga membenarkan adanya warga sipil yang tewas. Dia bahkan menyempatkan diri menemui keluarga korban.
"Kami turut berduka cita. Nanti kita ada juga petugas yang ditunjuk melaksanakan investigasi sehingga bisa kita mengetahui dan ada proses-proses hukum yang berjalan," katanya.
Sementara Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) Papua, Odizeus Beanal meminta pelaku penembakan pada Senin (13/4/2020) diproses hukum.
"Kami meminta agar oknum aparat yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan secara tragis terhadap kedua korban agar diproses secara hukum yang tegas dan transparan," kata Odizeus dalam keterangan tertulis, Kamis (16/4/2020).
"Kami ingin agar pihak keluarga dan masyarakat Papua pada umumnya dapat melihat bahwa hukum tidak pandang bulu dan dapat merasakan keadilan itu ada saat para pelaku di jatuhi hukuman kejahatan terhadap nyawa," tambahnya.
Kedua korban itu bernama Ronny wandik yang berasal dari Suku Damal Papua dan Eden Bebari dari Suku Serui Papua.
Penembakan ini terjadi di Mile 34 Distrik Kwamki Narama, Timika Papua. Kedua korban mulanya hendak menangkap ikan dengan menggunakan kaca molo dan senapan penangkap ikan di Kali Biru.
Tepat saat keduanya memancing, aparat secara tiba-tiba mendatangi keduanya dan langsung menembak mereka.