IGN- Ironis adalah kata yang menggambarkan Indonesia saat ini. dimana yang kita butuh adalah kemerdekaan yang sebenarnya, bukan kemerdekaan yang hanya dikatakan lewat mulut saja dari seseorang yang sempat di harapkan menjadi penyelamat Indonesia dari kemiskinan dan penuh hutang.

      

    Kita semua tahu bahwa Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang di notabene dapat menjadi sejarah terbesar krisis Indonesia. Namun yang kita lihat bahwa sekarang petinggi petinggi negara ini malah tidak bosan bosanya mencari masalah dari internal itu sendiri. contohnya saja seperti kasus Rizal Ramli yang sekarang malah berselisih dengan wakil presiden kita Jusuf Kalla. Saya yakin para pendukung Jokowi juga tidak buta dan bisa melihat serta merasakan apa yang terjadi pada ekonomi di negara ini, Lalu kenapa masih saja seperti terlihat 'buta' atau mati rasa?

          

   "September mulai naik, nanti oktober akan meroket."demikian yang dikatakan Jokowi sambil menunjukan gaya roket dengan tanganya. 

       Ya itu adalah gaya khas Jokowi dalam menyampaikan pesan. Gaya tersebut memang efektif buat rakyat rakyat miskin untuk mudah percaya dan tetap mempercayai Jokowi sebagai presiden negara ini. Namun yang sebenarnya yang terjadi adalah Phk dimana mana, janji Jokowi unuk membuat banyak lapangan kerja malah terjadi sebaliknya.

       "Jokowi itu kan senangnya bersumpah demi Allah saya akan ini, saya akan itu, saya tidak akan ini saya tidak akan itu, tapi semua dilanggar oleh dia. termasuk pada saat dia menjadi presiden saya bersupah demi Allah tidak akan menaikkan harga BBM, tetapi ketika Jusuf kalla mendorong kenaikan harga BBM, Jokowi arahnya berganti, demi Jusuf Kalla BBM dinaikkan. Tadinya demi Allah tidak akan menaikkan BBM, jadi semua sumpahnya dilanggar. Waktu jadi gubernur demi Allah saya tidak akan jadi presiden, saya akan menjadi gubernur selama lima tahun. Pakai demi allah dia. Nah kalau orang sudah begitu, saya tidak berani menjokokan, dikira nanti saya benci, dikira nanti saya like and dislike tapi saya akan memberi contoh pewayangan."Ujar Permadi.

       Saya adalah warga negara yang memberikan suara pada Jokowi pada saat pemilihan presiden dan sekarang saya menyesal karena saya mencoblos Jokowi namun di Hati saya memang ada Prabowo. Sayapun sudah sedikit ragu dengan Prabowo yang sekarang sifatnya diam diam saja tak banyak bicara, berubah seperti yang saya tahu bahwa Prabowo adalah Pria yang sangat mencitai negara ini, Yang saya ingat adalah Prabowo berkata " Sejengkal saja , sejengkal saja negara ini di usik, saya yang paling pertama maju". Namun kenyataanya bahwa sekarang Prabowo diam saja tak berkutik dengan keadaan Indonesia seperti ini. Kemanakah Prabowo kita semua tahu menggebu gebu untuk membuat bangsa ini berjaya. Apakah ejekan ejekan dari media sosial membuat Prabowo sakit hati?  dan mulai tdak peduli lagi?.

        Sekarang terjadi lagi terpecah belah antar pendukung Jokowi dan Prabowo yang masih saling mengunggulkan idolanya masing masing, Pro Jokowi menjauthkan Prabowo, Pro Prabowo menghina Jokowi. Yang kita butuhkan ada bersatu, bersatu untuk Indonesia sebelum bangsa ini benar benar hancur. Dollar semakin menguat bertolak belakang dari apa yang dikatan Jokowi. dengan itu saja kita tau dimana posisi Jokowi yang cocok sebagai petinggi negara? jelas bukan di RI 1 tempatnya karena dia harus banyak belajar lagi. Dan akhrinya sekarang menjadi robot bagi Ibu Megawati. 

          "Jadi sekarang kan Indonesia kan kacau balau mengangkat menteri seenaknya, tidak ada yang terkenal, tidak ada yang hebat, tapi teman-temannya yang mukanya lebih jelek dan pendidikannya lebih bodoh akibatnya, belum sampai satu tahun harus sudah ada yang direshuffle. Menurut saya sebagai pengamat politik, reshuffle itu paling sedikit harus 15 menteri termasuk Puan Maharani. Berani gak dia mereshuffle Puan."Ujar Permadi.

         Jadi saya menghimbau bagi semua rakyat Indonesia untuk membuka mata buka telinga. Kita harus sadar bahwa kita sedang tidak dalam kondisi yang baik. Dollar semakin lama semakin naik , mau jadi apa negara ini?. Jangan hanya mencemoh Prabowo Atau Jokowi. 

           Salam perdamaian dan cinta dari anak Indonesia penuh cinta,