Telanjur Kena Cairan Tubuh Tomcat, Ini yang Harus Dilakukan
IGN- Cairan tubuh kumbang tomcat yang mengandung toksin bisa akibatkan iritasi dengan sensasi panas dan perih. Bagaimana mengatasinya?
Kulit yang terkena toksin pederin yang umumnya terdapat pada cairan tubuh kumbang tertentu seperti tomcat, bisa menyebabkan dermatitis venenata. Sekilas mirip dengan herpes zoster, sehingga dokter umum kadang salah mendiagnosis. Namun berbeda dengan herpes zoster, dermatitis venenata tidak menimbulkan demam.
"Umumnya venenata tidak menimbulkan gejala sistemik seperti mual, demam, dan lain-lain karena reaksinya hanya lokal iritasi," terang spesialis kulit dan kelamin, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (24/11/2015).
Pria yang akrab disapa dr Darma ini menuturkan dermatitis venenata bukan merupakan kondisi kegawatdaruratan. Sehingga jika kulit telanjur terkena cairan toksin dari kumbang tertentu seperti tomcat, hindari menyentuh area yang terkena untuk menghindari perluasan.
Subdirektorat Pengendalian Vektor Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu menyarankan segera mencuci daerah yang terkena cairan dari tubuh tomcat dengan air mengalir dan sabun. Yang paling penting jangan digaruk, sebab kondisi tangan atau kuku yang kotor akan membuat luka semakin parah.
Setelah dicuci dengan air mengalir, berikan krim kortikosteroid yang bisa diberikan oleh dokter untuk luka iritasi kulit. Apabila sudah timbul lesi seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin. Kemudian jika lesi sudah pecah, dapat diberi krim antibiotik ringan.
"Ruam bisa meluas apabila salah penanganan dan makin menyebarkan toksinnya. Dapat menimbulkan bekas apabila tidak ditangani dengan benar. Apabila masih bersentuhan dengan bahan penyebabnya dan tidak ditangani, reaksi dapat berlangsung lama," imbuh dr Darma.
Ingat pula untuk menghindari paparan kembali dengan kumbang itu. Hindari juga penyebaran cairan yang sudah menempel di kulit.
Jika Anda melihat ada tomcat di tubuh seseorang, jangan buru-buru menepuknya. Usirlah secara hati-hati dengan cara meniup atau mengibaskan menggunakan kertas.
"Jika kita berpikir bahwa kumbang tersebut kontak atau hancur tetapi tidak yakin jika hal ini terjadi (misalnya saat tidur), maka kita perlu segera mandi dan mencuci seprai dan pakaian. Menjaga pintu dan jendela tertutup, serta tidur di dengan kelambu," sambung dr Darma memberikan saran.
Kulit yang terkena toksin pederin yang umumnya terdapat pada cairan tubuh kumbang tertentu seperti tomcat, bisa menyebabkan dermatitis venenata. Sekilas mirip dengan herpes zoster, sehingga dokter umum kadang salah mendiagnosis. Namun berbeda dengan herpes zoster, dermatitis venenata tidak menimbulkan demam.
"Umumnya venenata tidak menimbulkan gejala sistemik seperti mual, demam, dan lain-lain karena reaksinya hanya lokal iritasi," terang spesialis kulit dan kelamin, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (24/11/2015).
Pria yang akrab disapa dr Darma ini menuturkan dermatitis venenata bukan merupakan kondisi kegawatdaruratan. Sehingga jika kulit telanjur terkena cairan toksin dari kumbang tertentu seperti tomcat, hindari menyentuh area yang terkena untuk menghindari perluasan.
Subdirektorat Pengendalian Vektor Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu menyarankan segera mencuci daerah yang terkena cairan dari tubuh tomcat dengan air mengalir dan sabun. Yang paling penting jangan digaruk, sebab kondisi tangan atau kuku yang kotor akan membuat luka semakin parah.
Setelah dicuci dengan air mengalir, berikan krim kortikosteroid yang bisa diberikan oleh dokter untuk luka iritasi kulit. Apabila sudah timbul lesi seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin. Kemudian jika lesi sudah pecah, dapat diberi krim antibiotik ringan.
"Ruam bisa meluas apabila salah penanganan dan makin menyebarkan toksinnya. Dapat menimbulkan bekas apabila tidak ditangani dengan benar. Apabila masih bersentuhan dengan bahan penyebabnya dan tidak ditangani, reaksi dapat berlangsung lama," imbuh dr Darma.
Ingat pula untuk menghindari paparan kembali dengan kumbang itu. Hindari juga penyebaran cairan yang sudah menempel di kulit.
Jika Anda melihat ada tomcat di tubuh seseorang, jangan buru-buru menepuknya. Usirlah secara hati-hati dengan cara meniup atau mengibaskan menggunakan kertas.
"Jika kita berpikir bahwa kumbang tersebut kontak atau hancur tetapi tidak yakin jika hal ini terjadi (misalnya saat tidur), maka kita perlu segera mandi dan mencuci seprai dan pakaian. Menjaga pintu dan jendela tertutup, serta tidur di dengan kelambu," sambung dr Darma memberikan saran.