Gara-gara Radang Otak Langka, Wanita Ini Kehilangan Memori 4 Tahun
Foto: Caters News Agency
IGN-, Pada bulan Agustus 2014 lalu, Jenny Grieve yang sedang menikmati liburannya di Luksemburg tiba-tiba saja ambruk.
Jenny dilaporkan tak sadarkan diri selama dua bulan di sebuah rumah sakit di Luksemburg. Namun keanehan terjadi saat Jenny akhirnya terbangun. Dirinya meyakini bahwa saat itu ia masih berada di tahun 2010, dan ia sama sekali tak ingat apa yang telah dilakukannya selama empat tahun terakhir.
"Saya terbangun dalam keadaan tidak ingat apa-apa, tidak ingat bagaimana caranya makan, minum, apalagi berjalan," tandas Jenny.
Beruntung bagi Jenny, dokter yang merawatnya dapat segera mengenali apa yang sebenarnya dialaminya. Dalam waktu 12 jam, Jenny dinyatakan terserang radang otak atau ensefalitis. Akan tetapi yang menyerangnya juga bukan radang otak biasa melainkan NMDA-r encephalitis.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada otak yang kemudian memicu agar sistem imun Jenny menyerang dirinya sendiri, terutama menyerang otak. Konon ini adalah salah satu jenis radang otak paling buruk yang pernah ada, dan risiko kekambuhannya cukup tinggi.
"Saya tak pernah mengira kalau tubuh bisa menyerang otaknya sendiri, dan karena otak saya membengkak, kemampuan mengingat saya juga terganggu," jelasnya seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (24/11/2015).
Baca juga: Hilang Ingatan Saat Grogi Hanya Dialami Laki-laki
Untuk kasus Jenny, ia kehilangan ingatannya selama empat tahun terakhir. Bahkan sejak tersadar, ibu Jenny harus terus berada di sisinya. Dengan penuh ketelatenan, sang ibu berulang kali memperlihatkan foto-foto di ponsel Jenny dan juga video keluarga mereka agar Jenny mengingatnya kembali.
Menurut keterangan sang ibu, Lorraine, perilaku dan sikap putrinya juga menjadi berubah selama berminggu-minggu. "Ia tidak ingat siapapun, dan bisa menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Seperti ada saklar yang dimatikan di dalam otak Jenny sehingga membuatnya berbeda," paparnya.
Wanita asal Bournemouth, Inggris ini juga sempat mengalami kejang yang belakangan diketahui sebagai gejala radang otak lainnya.
Baca juga: Operasi Jantung Bisa Akibatkan Kehilangan Ingatan?
Satu tahun berlalu, kondisi Jenny saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Perlahan tapi pasti, kehidupannya mulai kembali normal walaupun ingatannya belum bisa sepenuhnya membaik.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya kekambuhan, mulai saat itu Jenny menyimpan jurnal dan memanfaatkan white board untuk mengingat berbagai hal. Bahkan ia menuliskannya setiap jam, untuk memastikan tak ada satu kegiatan yang terlewat olehnya.(lll/vit)
Jenny dilaporkan tak sadarkan diri selama dua bulan di sebuah rumah sakit di Luksemburg. Namun keanehan terjadi saat Jenny akhirnya terbangun. Dirinya meyakini bahwa saat itu ia masih berada di tahun 2010, dan ia sama sekali tak ingat apa yang telah dilakukannya selama empat tahun terakhir.
"Saya terbangun dalam keadaan tidak ingat apa-apa, tidak ingat bagaimana caranya makan, minum, apalagi berjalan," tandas Jenny.
Beruntung bagi Jenny, dokter yang merawatnya dapat segera mengenali apa yang sebenarnya dialaminya. Dalam waktu 12 jam, Jenny dinyatakan terserang radang otak atau ensefalitis. Akan tetapi yang menyerangnya juga bukan radang otak biasa melainkan NMDA-r encephalitis.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada otak yang kemudian memicu agar sistem imun Jenny menyerang dirinya sendiri, terutama menyerang otak. Konon ini adalah salah satu jenis radang otak paling buruk yang pernah ada, dan risiko kekambuhannya cukup tinggi.
"Saya tak pernah mengira kalau tubuh bisa menyerang otaknya sendiri, dan karena otak saya membengkak, kemampuan mengingat saya juga terganggu," jelasnya seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (24/11/2015).
Baca juga: Hilang Ingatan Saat Grogi Hanya Dialami Laki-laki
Untuk kasus Jenny, ia kehilangan ingatannya selama empat tahun terakhir. Bahkan sejak tersadar, ibu Jenny harus terus berada di sisinya. Dengan penuh ketelatenan, sang ibu berulang kali memperlihatkan foto-foto di ponsel Jenny dan juga video keluarga mereka agar Jenny mengingatnya kembali.
Menurut keterangan sang ibu, Lorraine, perilaku dan sikap putrinya juga menjadi berubah selama berminggu-minggu. "Ia tidak ingat siapapun, dan bisa menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Seperti ada saklar yang dimatikan di dalam otak Jenny sehingga membuatnya berbeda," paparnya.
Wanita asal Bournemouth, Inggris ini juga sempat mengalami kejang yang belakangan diketahui sebagai gejala radang otak lainnya.
Baca juga: Operasi Jantung Bisa Akibatkan Kehilangan Ingatan?
Satu tahun berlalu, kondisi Jenny saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Perlahan tapi pasti, kehidupannya mulai kembali normal walaupun ingatannya belum bisa sepenuhnya membaik.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya kekambuhan, mulai saat itu Jenny menyimpan jurnal dan memanfaatkan white board untuk mengingat berbagai hal. Bahkan ia menuliskannya setiap jam, untuk memastikan tak ada satu kegiatan yang terlewat olehnya.(lll/vit)