Pria Ini Sudah Cicipi 5.600 Mi Instan
Jakarta - DALAM pencariannya menemukan mi instan dengan rasa yang sempurna. Seorang pencinta ramen, Toshio Yamamoto dari Jepang telah mencoba lebih dari 5.600 jenis mi instan.
Dalam dua tahun terakhir, dia telah mencoba ribuan mi instan dari 40 negara. Tiap mi instan yang dicobanya, dia memberi nilai pada ulasan yang ditulis dalam sebuah website dengan skor 1-5. Namun, penilaian terbaik hingga saat ini masih pada skor empat.
Dalam website i-ramen.net, Yamamoto (55) menawarkan informasi rinci dari 5.600 varian mi instan yang pernah dicobanya. Termasuk negara asal, waktu memasak, kandungan natrium, kalori, tekstur, dan rasa.
Website sangat populer dengan ribuan penggemar di seluruh dunia, dan telah tercatat lebih dari 1,4 juta hits sejak 1996. Beberapa penggemarnya bahkan mengirimkan paket mi instan dari luar negeri.
"Saya ingin menyimpan catatan dari setiap mi," kata Yamamoto, sebagaimana dilansir OddityCentral, Senin (7/12/2015).
Yamamoto juga membuat video ulasan tentang mi yang pernah dicobanya dan diunggah ke YouTube. Tak hanya itu, video tersebut juga menuai jutaan hits.
Dia juga membuat sebuah buku berjudul 'Sokuseki Mencyclopedia', yang isinya tentang informasi paket mi instan dari seluruh dunia.
Perlu diketahui, Yamamoto sudah menyukai mi selama bertahun-tahun, bahkan sejak dia belajar memasak di sekolah dasar. Cintanya terhadap mi semakin kuat ketika beranjak dewasa dan saat perguruan tinggi. Dia juga sempat membuat film tentang seorang pria yang pergi mencari berbagai jenis mi.
Lebih lanjut, pencarian mi instan untuk dirinya makin sempurna setelah menjadi insinyur listrik. Dia memanfaatkan waktu ketika berpergian ke suatu daerah untuk mencari mi instan yang belum pernah dicobanya.
Dia pun mengakui, semakin zaman berkembang, maka kualitas mi turut berkembang pula dan semakin membaik.
"Zaman dulu, fokus pada memberikan konsumen manfaat praktis seperti nilai gizi serta menghemat waktu saat memasak," jelasnya.
"Tapi saat ini banyak dari mereka (produsen mi-red) yang menggabungkan perubahan terhadap selera masyarakat dan tren kuliner untuk lebih melayani konsumen," tambahnya.
Dia juga menyadari bahwa mi dengan kemasan cup lebih populer di negara-negara maju, mi instan juga jadi lebih umum di negara-negara berkembang.
Yamamoto kini mengambil pensiun dini tahun lalu, hal itu dilakukannya agar bisa mencurahkan seluruh waktunya untuk kegiatan mencari mi instan.
Kini, dia sedang menulis buku lain, dan terus makan mi instan sekira lima kali dalam sepekan. Uniknya, dia berjanji tidak akan berhenti sampai menemukan mi instan dengan nilai lima.
"Saya akan terus makan mi untuk mencari satu yang sempurna," tutupnya.
