Anang Hermansyah temui Jerinx SID usai RUU Permusikan dibatalkan
AGEN JUDI ONLINE - Sejumlah musisi ramai-ramai menolak RUU Permusikan yang dirancang oleh DPR beberapa waktu yang lalu. Salah satu musisi yang paling lantang berteriak menolak RUU Permusikan ini adalah Jerinx SID. Di linimasa media sosialnya, beberapa kali Jerinx menyindir Anang Hermansyah sebagai penggagas RUU Permusikan tersebut.Sindiran Jerinx pun sampai di telinga istri Anang, yakni Ashanty yang kemudian balas menyinggung Jerinx melalui akun Instagramnya. Situasi di antara kedua musisi kawakan ini semakin memanas hingga menjadi sorotan di berbagai media.
Ashanty akhirnya mengajak Jerinx untuk bertemu Anang dan membahas RUU Permusikan yang menuai polemik tersebut. Keduanya memang sempat berkomunikasi via pesan pribadi. Kendati demikian, pertemuan keduanya tak juga terwujud, hingga RUU Permusikan akhirnya dibatalkan pada 14 Februari 2019 melalui rapat tertutup antara Anang Hermansyah selaku Anggota DPR Fraksi PAN Komisi X dan beberapa perwakilan musisi Indonesia dari Koalisi Nasional Tolak (KNTL) RUU Permusikan.
Tak berselang lama setelah kesepakatan pembatalan tersebut diambil, Anang dan Ashanty akhirnya bertemu dengan Jerinx SID. Pertemuan keduanya ini diunggah baik oleh Jerinx maupun Ashanty melalui media sosial pribadinya.
Dalam unggahan di Instagram Stories Jerinx SID, terlihat dirinya tengah bertemu dengan Anang Hermansyah. Tampak keduanya saling bediskusi di satu ruang terbuka.
"Saya cuma berani di sosmed. Saya sukanya main kasar. Gak tahu etika diskusi. Ini buktinya," tulis Jerinx dalam keterangan unggahannya.
Sementara itu, Ashanty mengunggah video momen keduanya tengah berjabat tangan dan saling memeluk satu sama lain. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa perang dingin yang selama ini terlihat di medsos perlahan mulai mencair.
"@jrxsid tak kenal maka tak sayang," ungkap Ashanty dalam keterangannya.
Tak hanya itu, Ashanty juga mengunggah foto dirinya dan Anang bersama Jerinx. Pertemuan kedua musisi itupun tampak berjalan dengan lancar.
RUU Permusikan sendiri dibatalkan usai beberapa pekan menuai kegaduhan di kalangan musisi. Dalam kesepakatan pembatalan tersebut, disepakati pula agenda untuk menggelar Musyawarah Musik Indonesia. Tujuannya untuk menyerap aspirasi sekaligus menyepakati atau tidak menyepakati dibentuknya aturan tertulis yang akan mengatur tata kelola musik di Indonesia.