Menebak Kenapa Para Konglomerat Lebih Suka Pakai Kaus, Walau Uangnya Nggak Habis 10 Turunan
AGEN JUDI ONLINE - Kamu pernah bertanya-tanya nggak sih kenapa para konglomerat di Indonesia atau bahkan dunia justru lebih suka pakai kaus di banding atasan lainnya? Padahal kalau mau ditelisik lebih jauh, uang mereka yang jumlahnya nggak terbatas nggak akan habis kalau sekadar buat beli baju. Apa mereka pelit? Atau, mereka hanya ogah menghabiskan waktu hanya untuk memadukan baju A dengan celana B saat akan berangkat kerja?
Daripada penasaran, yuk kita menebak bersama-sama kenapa para konglomerat justru lebih suka atau nyaman pakai kaus walau uang mereka buat beli jaket kulit buaya asli nggak akan habis!
Mengenakan kaus oblong dianggap paling simpel karena mengurangi stres. Banyak yang harus mereka pikirkan, selain harus berganti-ganti model kaus tiap harinya
Setuju kan kalau kaus adalh outfit paling simpel, termasuk buat ke kantor atau ngampus? Nah, mungkin ini juga yang dipikirkan para konglomerat di dunia ini karena pikiran mereka sudah banyak tersita oleh pengambilan berbagai keputusan dalam hidupnya. Jadi kalau disuruh berlama-lama dandan di depan kaca sembari milih baju yang cocok, ini sangat membuang waktu!
Karena mempengaruhi hajat hidup orang banyak, mereka yang hartanya nggak habis 10 turunan lebih memprioritaskan investasi di banding beli barang-barang branded
Pernah dengar nggak kalau mindset orang kaya tuh lebih memilih untuk menginvestasikan sesuatu di banding nurutin gengsi buat beli barang-barang mewah? Yup, ini benar adanya, lo. Karena visi-misi mereka jelas untuk masa depan, nggak ada tuh istilah over budget hanya untuk membeli tas, pakaian atau perhiasan mewah hanya untuk dipamerkan. Salut!
Energi kita nggak akan terbuang habis hanya untuk memikirkan pendapat orang tentang apa yang kita pakai. Percaya deh, kesuksesan yang sebenarnya nggak diukur dari seberapa sering kita ganti baju
Seperti kata Christopher Nolan, seorang sutradara terkenal yang setuju kalau orang-orang sukses bukanlah orang yang terlalu memikirkan model baju seperti apa yang sedang tren. Sebaliknya, ia menilai bahwa orang-orang yang jarang ganti baju justru biasanya memiliki peluang kesuksesan lebih tinggi, di banding mereka yang selalu repot dengan gengsi dan penilaian orang lain. Masuk akal sih 🙂
Simbol kedewasaan yang hakiki, karena pakaian bagus dan mahal bukan lagi prioritas
Makin dewasa, makin banyak pula ‘tanggungan’ serta hal-hal besar yang perlu dipikirkan. Kalau hanya untuk urusan penampilan, mungkin telah habis dipuaskan ketika masih muda, di mana hasrat untuk show off sangatlah besar. Bijak banget sih kalau kamu bisa berpikiran kayak gini!
Semakin minim stok baju dan durasi belanja, semakin berkurang pula tingkat stres yang bisa berpengaruh ke kenyamanan diri sendiri dan orang lain
Mungkin pemikiran kayak gini sih yang belum banyak dipunyai orang-orang yang menganggap semakin banyak baju, semakin keren pula penampilannya. Hmmm, tapi berbanding terbalik dengan mindset para konglomerat bahwa berbelanja itu membuang waktu, meski mengasyikkan. Memiliki banyak baju juga membosankan, karena pasti yang dipakai itu-itu saja. Sesederhana itu, guys!