8 Cara agar hidup lebih bahagia & sehat seiring bertambahnya usia
AGEN JUDI ONLINE - Setiap orang menginginkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Namun banyak yang merasakan, seiring bertambahnya usia peluang kebahagiaan orang semakin berkurang. Hal ini karena beberapa faktor, mulai dari fisik yang mulai melemah, kesibukan dan tuntutan harian membuat seseorang menjadi kurang peduli terhadap sekitarnya.Padahal sebenarnya kebahagiaan tidak akan datang jika kamu tak menjemputnya. Artinya kamu harus melakukan beberapa hal yang bisa membuat hidup lebih bahagia meski usiamu terbilang tak muda lagi.
Tahukah kamu, banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja bahkan mereka sampai lupa waktu? Hal ini jelas menyebabkan kelelahan dan tanpa kita sadari akan berpengaruh pada kesehatan.
Seperti yang sering kita dengar bahwa kesehatan merupakan aset jangka panjang bagi kesehatan seseorang. Kebahagiaan bahkan dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dan penyembuh luka yang sangat efektif, di mana kedua faktor tersebut yang membuat seseorang bisa hidup lebih panjang.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat diri lebih bahagia seiring bertambahnya usia. Apa saja? Berikut cara-cara agar hidup lebih bahagia dan sehat setiap hari, seperti dilansir dari Business Insider, Sabtu (10/8).
1. Jangan terlalu memaksakan diri.
Tak sedikit orang yang terkadang lupa waktu ketika mereka sedang berkerja, parahnya mereka tak berhenti untuk memikirkan pekerjaannya bahkan di hari libur sekalipun. Hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan, yakni depresi.
Menurut Amy Morin, psikoterapis dan penulis '13 Things Strongally People People Don't Do', bekerja terlalu keras akan menjadi penyesalan yang akan dialami banyak orang ketika mereka memaksakan diri untuk terus bekerja dan lupa untuk meluangkan waktu.
Jika kamu tidak mengatasi ini, maka kamu tidak akan bisa merasakan kebahagian. Ada baiknya jika sudah merasa sangat lelah dan jenuh dengan pekerjaanmu, beristirahatlah dan temukan kegiatan yang bisa membuat kamu nyaman dan bahagia.
2. Luangkan waktu buat keluarga.
Penyesalan lainnya yang banyak dirasakan oleh orang adalah tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya. Penelitian membuktikan, penting bagi seseorang menjalin ikatan keluarga yang kuat untuk kebahagiaan jangka panjang.
Sekitar 93 persen pria yang merasa bahagia mereka adalah yang selalu menjaga kebersamaannya bersama keluarga. Jika selama ini kamu masih sering mengabaikan waktu bersama keluarga, maka coba untuk luangkan waktu bersama keluarga dengan liburan bersama, nonton film yang disukai atau hanya sekadar makan malam bersama.
3. Perkirakan jarak rumah dengan tempat kerja.
Siapa sangka, jarak tempat tinggal dengan pekerjaan sangat memengaruhi kebahagiaan seseorang. Hal ini lantaran sedikit waktu yang dihabiskan untuk bekerja, maka tingkat stres seseorang akan sangat kecil. Universitas Inggris melakukan penelitian dengan mengamati 26.000 karyawan bolak-balik berangkat kerja-pulang kerja selama lima tahun.
Hasil penelitian tersebut menemukan setiap orang yang memaksakan dirinya dalam bekerja terlalu keras, maka setiap menitnya dapat memperburuk kesehatan mental mereka.
Dari penelitian itu juga ditemukan mereka yang memiliki jarak tempat tinggal jauh sangat memperburuk kondisi fisiknya. Ternyata 20 menit perjalanan yang dihabiskan menuju tempat tinggal efeknya sama dengan rasa kesal ketika kamu harus menerima potongan gaji 19 persen per bulannya.
Jika kamu ingin lebih bahagia, maka cobalah untuk mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari tempat kamu bekerja.
4. Melakukan kegiatan sosial.
Jika seseorang bisa membantu orang lain dan melihat orang yang dibantunya merasa bahagia, maka akan ada rasa bangga tersendiri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan sebanyak 40 kali di tahun 2013, menemukan bahwa kesukarelaan dapat membuat seseorang lebih bahagia dan bahkan dapat memperpanjang hidup mereka.
Orang-orang yang senang mengikuti kegiatan sosial dengan membantu orang lain mengatakan bahwa mereka dapat mengontrol stres dan memperbaiki mood mereka setiap harinya
Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2017 akhirnya menemukan ketika seseorang membantu orang lain, maka secara otomatis orang tersebut akan merasa bahagia.
5. Menjalin hubungan baik dengan semua teman.
Menjalin hubungan baik dengan teman maka akan membuat seseorang menjadi lebih bahagia. Dalam sebuah penelitian longitudinal Australia tentang penuaan, para peneliti menemukan orang-orang dengan lebih banyak teman hidup lebih lama dari mereka yang paling sedikit sebesar 22 persen.
Namun tak jarang orang merasakan seiring bertambahnya usia, teman mereka mulai berkurang dengan sendirinya. Namun bukan berarti kamu tidak memiliki teman lagi. Kamu bisa mendatangi beberapa tempat yang bisa mempertemukan kamu dengan orang baru dan menjalin hubungan baik dengan mereka.
6. Belajar untuk bersyukur.
Jika kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini, maka kamu akan merasakan betapa hidup ini begitu indah. Ketimbang kamu berusaha untuk mencari berbagai hal untuk menunjukkan bahwa kamu adalah orang hebat.
Sebuah penelitian dari University of California meminta sukarelawan untuk menyimpan catatan mingguan tentang hal-hal yang mereka syukuri. Dalam 10 minggu, mereka melaporkan bahwa mereka merasa lebih optimis tentang kehidupan dan bahkan merasa lebih sehat secara fisik. Berlatih syukur bahkan dapat membuat kamu lebih sukses.
7. Berolahraga.
Olahraga memang memberikan banyak manfaat untuk kehidupan seseorang. Orang yang sering berolahraga tidak hanya sehat secara fisik, mereka juga tampak selalu bahagia.
Menurut sebuah studi yang melacak perilaku fisik dan suasana hati 1,2 juta orang Amerika, berolahraga dapat menimbulkan rasa bahagia yang jauh lebih baik ketimbang banyak uang. Nah, kamu bisa memulai dengan olahraga ringan setiap paginya.
8. Menjadi orang yang ramah.
Menjadi orang yang ramah membuat seseorang jauh lebih bahagia. Sebuah studi tahun 2014 menemukan orang-orang yang berbicara dengan orang lain lebih bahagia daripada mereka yang memilih untuk diam. Mereka menginstruksikan pesertanya untuk melakukan percakapan singkat namun tulus, sambil tersenyum dan melakukan kontak mata.
Hanya bebeberapa menit untuk berbicara dengan orang lain meninggalkan kesan belajar merasa lebih bahagia daripada mereka yang tidak.
"Manusia dirancang untuk memiliki interaksi sosial," kata peneliti Elizabeth Dunn saat diwawancara Business Insider.
"Interaksi ini sangat penting untuk kesejahteraan kita secara keseluruhan, dan bahkan yang terkecil dapat membuat perbedaan," pungkasnya.