Beredar Kabar Ibu Tien Soeharto Tewas Ditembak Putranya 24 Tahun Silam, Ini Pengakuan Mbak Tutut
AGEN TERPERCAYA IDN - Raden Ayu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto sudah meninggal 24 tahun lalu. Tepatnya pada 28 April 1996.
Ibu Tien adalah Ibu Negara terlama di Indonesia. Dia bertugas selama 32 tahun, sepanjang pemerintahan Presiden Soeharto.
Belakangan beredar isu bahwa Bu Tien meninggal akibat ditembak putranya. Benarkah? Dua puluh empat tahun lalu, penyebab meninggalnya hanya disebut serangan jantung.
Dalam isu yang beredar, Tien meninggal dunia usai tertembak pistol yang dipegang putranya, Tommy Soeharto.
Putri sulung Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut langsung memberi klarifikasi. Walau dia tidak melihat langsung proses meninggalnya ibunya, dia yakin isu itu tidak benar.
"Saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya. Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut. Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja," bantah Mbak Tutut di akun Twitternya.
Tutut bercerita bahwa pada masa itu dirinya masih bertugas sebagai Presiden Donor Darah Dunia. Dia sedang memimpin sidang organisasi darah dunia di Prancis dan London.
Mendengar ibunya meninggal, Mbak Tutut langsung bergegas pulang ke Indonesia.
"Penerbangan yang saya dapat waktu itu SQ, dan harus berhenti di Singapura. Untuk mempercepat waktu, suami saya menjemput saya di Singapura. Kami langsung menuju ke Solo. Jenazah ibu sudah ada di sana," tulis Mbak Tutut di situs resminya.
Usai bertemu dengan jenazah sang ibu, ayahnya, Soeharto, bercerita soal momen terakhir Tien sebelum wafat. Tien Soeharto sempat mengeluh susah bernapas sekitar pukul 03.00 dini hari.
"Ibumu pagi itu, mengeluh. 'Bapak, aku kok susah napas yo'. Bapak tanya, 'Mana yang sakit, Bu.' Ibumu bilang, 'Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah napas Pak (hanya susah napas Pak),'" ungkap Tutut.
Soeharto kemudian memanggil ajudannya untuk segera menyiapkan ambulans. Tien langsung dibawa ke rumah sakit segera. Namun, takdir tak bisa ditebak, istri sang bapak pembangunan itu wafat saat dalam perjalanan.
"Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, 'Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain'," tutur Tutut.
Dia pun bersyukur, kini telah ada media sosial. Jadi, dia lega bisa meluruskan hoax yang kerap diulang-ulang itu.
"Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya. Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, saya pun ikut aktif di sana. Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapa pun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya," ujar Tutut.
Kematian Tien Soeharto sebenarnya juga sudah dibeberkan dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' yang dirilis keluarga Cendana. Memang pada tahun itu, Tien sempat diisukan akibat melerai baku tembak Tommy dan Bambang yang berebut proyek mobil nasional. Namun, isu tersebut hanya hoax belaka.
"Itu adalah rumor dan cerita yang sangat kejam dan tidak benar sama sekali. Saya saksi hidup yang menyaksikan Ibu Tien terkena serangan jantung mendadak, membawanya ke mobil dan terus menunggu di luar ruangan saat tim dokter RSPAD melakukan upaya medis," tulis mantan ajudan Soeharto, Jenderal Polisi (Purn) Sutanto.
Mantan Kapolri yang saat itu masih berpangkat kolonel tersebut menceritakan, Jumat, 26 April 1996, Pak Harto memancing di Anyer. Sementara Ibu Tien mengunjungi sentra pembibitan buah Mekarsari. Karena terlalu bersemangat, Tien berjalan jauh dan lupa larangan dokter yang tidak memperbolehkannya berjalan jauh akibat penyakit jantung yang dideritanya.
"Ketika Pak Harto pulang dan bertemu Ibu Tien, suasana seperti biasa. Hanya Ibu Tien banyak beristirahat karena sakit," jelas Sutanto.
Pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, Tien mendapat serangan jantung mendadak. Saat itu dokter kepresidenan Hari Sabardi memberi bantuan awal dengan tabung oksigen. Akhirnya diputuskan segera membawa Tien ke RSPAD.
"Saya sendiri turut membawa Ibu Negara dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD. Saat itu selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut menemani," kata pria yang sekarang menjabat kepala BIN ini.
Namun nyawa Tien tidak terselamatkan. Pukul 05.10 WIB tanggal 28 April 1996, Tien Soeharto meninggal. Jadi tidak benar jika Ibu Tien meninggal akibat melerai duel pistol Tommy dan Bambang.