Punya Obat Sendiri, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Rusia Rendah

AGEN TERPERCAYA IDN - Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengungkapkan angka kematian akibat Covid-19 di negaranya rendah karena memiliki obat-obatan sendiri.

Obat itu saat ini sedang dalam pengembangan, tetapi Lyudmila tidak menjelaskan lebih detail tentang obat itu.

Saat ini Rusia memiliki 700.792 kasus Covid-19 dan 10.667 kematian. Sebagai pembanding, Spanyol yang memiliki angka infeksi jauh lebih rendah dengan 299.210, tetapi mencatat kematian tinggi yakni 28.392. Sementara itu, Inggris negara dengan 286.349 kasus dan 44.391 korban jiwa.

Rusia menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

"Kami memiliki obat-obatan kami sendiri dan obat-obatan baru ini telah dikembangkan. Dan saya juga akan mengatakan bahwa kami sedang mengerjakan vaksin untuk (mencegah) Covid-19," kata Vorobieva dalam briefing lewat aplikasi daring, Rabu (8/7/2020).

Vorobieva mengatakan, vaksin yang dikembangkan Rusia sedang berada di tahap uji coba ke manusia dan sejauh ini menunjukkan hasil positif.

"Kami berharap bahwa obat ini akan selesai pada September. Dalam artian pada akhir tahun, kami mungkin bisa memiliki vaksin anti-Covid-19 dan kami siap untuk berbagi pengalaman ini dengan (negara) mitra dan teman-teman kami," bebernya.

Dia mengatakan, Rusia berada di posisi utama yang tidak membeda-bedakan negara untuk mendistribusikan vaksin temuannya.

"Seperti yang saya sebutkan, posisi utama (Rusia) yaitu setiap negara besar atau kecil, kaya atau terbelakang, (semuanya) memiliki akses (yang sama) terhadap vaksin untuk mencegah Covid-19 terjadi lagi," kata Vorobieva.

Sebelumnya Rusia mengungkapkan alasan rendahnya angka kematian akibat virus corona di negara itu karena tak menghitung orang yang meninggal akibat penyakit penyerta meski memang positif Covid-19.