Dipaksa Tangani Pasien Covid-19 dengan APD Seadanya, Dokter Anestesi Ini Pilih Bunuh Diri
AGEN TERPERCAYA IDN - Bertugas dengan APD seadanya sama saja dengan bunuh diri. Lima belas hari mangkir dari rumah sakit, muncul kabar duka dari dokter anestesi muda.
Tahir Almani adalah dokter muda dari distrik Tando Muhammad Khan di Sindh, Pakistan. Dia adalah warga Desa Sono Khan Almani.
Dia dokter ahli anestesi di bagian ICU Rumah Sakit Universitas Liaquat, di Kota Jamshoro.
Almani masih berusia 27 tahun. Dia diketahui memiliki latar belakang keluarga yang mapan dan terkenal.
Sebelum ditemukan meninggal karena bunuh diri, dia telah mengirim surat pengunduran diri ke rumah sakit tempatnya bertugas.
"Setelah tujuh hari pergi (tidak bertugas), ia dipanggil untuk bergabung kembali untuk bertugas, tetapi ia menolak. Ketika tekanan meningkat, ia mencoba bunuh diri dengan memotong pergelangan tangan 15 hari yang lalu, tetapi ia tetap aman. Setelah itu ia tetap di rumah sendirian selama beberapa hari dan ia bergabung dengan tugas lagi. Hanya setelah dua hari bergabung, dia bunuh diri karena takut terinfeksi Covid dan dia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya," tulis sebuah postingan yang menjelaskan kronologi kematian dokter muda itu.
Dokter asal Pakistan itu memutuskan bunuh diri daripada hidup dengan rasa takut yang terus-menerus tertular Covid-19 karena kurangnya alat pelindung.
Kasus ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Pakistan dalam memerangi pandemi virus corona. Kurangnya dukungan bagi petugas kesehatan, membuat mereka tidak tenang dalam bekerja.
"Percayalah kepada saya, ini bukan bunuh diri Dr Tahir Almani (pribadi). Itu bunuh diri administrasi rumah sakit kami. Itu bunuh diri dari pemerintah kami. Itu bunuh diri dari martabat jas putih," tulis Dr Faizan Hussain Memon dari Asosiasi Dokter Muda Hyderabad.
Beberapa laporan dari para profesional medis di negara itu dianiaya dan kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) telah muncul di tengah-tengah krisis virus corona yang sedang berlangsung.
Baru-baru ini, seorang dokter wanita dari Pakistan memposting sebuah video yang mengklaim bahwa dia dipaksa untuk bekerja tanpa tindakan perlindungan yang tepat.
Malah setelah ternfeksi positif Covid-19, dia mengaku masih terus dipaksa bekerja.